Connect with us

Tanah Papua

Anggota DPRD Desak Pemda Mimika Perhatikan Pendidikan Anak Pengungsi

Published

on

TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Anggota DPRD Mimika Yulian Salossa prihatin melihat ribuan warga asal Tembagapura terpaksa mengungsi akibat gangguan keamanan yang terjadi di wilayah tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.569 warga asal kampung Opitawak, Waa, dan Banti 2 dievakuasi secara bergelombang dari Tembagapura ke Timika, sejak Jumat (6/3/2020) lalu.

Mereka terpaksa meninggalkan kampung halamannya akibat teror penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sepekan terakhir.

“Mereka terpaksa turun ke Timika karena gangguan keamanan. Tentu, situasi ini sangat memprihatinkan,” ujar Yulian di Kantor DPRD Mimika, Selasa (10/3/2020).

(Baca Juga: Kembali 612 Pengungsi Asal Tembagapura Dievakuasi ke Timika)

Menurutnya, situasi ini berdampak buruk terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak. Padahal, kata Yulian, mereka itulah yang menjadi generasi penerus untuk membangun Kabupaten Mimika untuk 10-15 tahun mendatang.

“Ada banyak anak-anak yang ikut mengungsi terpaksa meninggalkan bangku sekolah, padahal saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk ujian sekolah,” katanya.

Ratusan warga asal tiga kampung di Distrik Tembagapura dievakuasi ke Timika, Jumat (6/3/2020). Para pengungsi ini sebagian besar adalah ibu-ibu dan anak-anak. (ist)

(Baca Juga: Sekolah Dibakar KKSB, Siswa SD dan SMP Banti Ikut UN di Timika dan Tembagapura)

Politisi PDI Perjuangan ini mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika melalui Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah cepat agar anak-anak itu bisa kembali sekolah.

“Tidak ada kata terlambat untuk menjemput mereka kembali bersekolah. Segera Dinas Pendidikan melakukan pendataan dan sebisa mungkin mengikutkan mereka belajar di sekolah terdekat,” tuturnya.

Untuk diketahui, akibat aksi KKSB pada periode Maret hingga April 2018 silam mengakibatkan banyak anak-anak di Tembagapura terpaksa kesulitan mengikuti ujian sekolah. (Jnd)

Komentar