Connect with us

Tanah Papua

Kampung Nawaripi Gandeng Kamajaya Papua, Dirikan BLK dan Kawasan Wisata Kampung

Published

on

TIMIKA,KTP.com – Kampung Nawaripi, Distrik Wania bekerjasama dengan Kamajaya (Keluarga Alumni Universita Atma Jaya Yogyakarta) Provinsi Papua untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Kawasan wisata kampung.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kampung Nawaripi Norbertus Ditubun, Rabu (24/02/2021). Ia mengatakan, ini merupakan program kampung yang direalisasikan pada tahun 2021 berupa Balai Latihan Kerja (BLK) dan Wisata kampung.

Menurut Norbertus, pihaknya membutuhan tenaga trampil yang menguasai bidang kerja seperti montir, pertanian, perikanan juga ekonomi kreatif dan juga berbagai pelatihan kerja yang ditujukan kepada generasi muda kampung nawaripi sehingga pihanya berkerja sama dengan ikatan keluarga amuni Atmajaya Yogjakatra provinsi papua.

“Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan organisasi keluarga Kamajaya Papua, kami juga minta dukungan sehingga program ini dapat terealiasi seperti yang kami inginkan,” ujar kepala kampung.

Sementara itu, Ketua Kamajaya Provinsi Papua Christo Saklil, ST, AMP saat ditemui di kampung Nawaripi, mengatakan tujuan dibentuknya BLK dan kawasan wisata mengacu pada visi misi Presiden Jokowi dan Ma’aruf Amin, salah satunya pembangunan SDM, yang jika dikaitkan dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur Papua yang mana pada point keenam yaitu meningkatkan kualitas SDM agar mampu menatagunakan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, meningkatkan daya saing dalam menghadapi segala tantangan dan persaingan di era globalisasi, begitu juga visi misi Bupati dan wakil Bupati Mimika termuat meningkatkan kualitas SDM Mimika.

“Tujuan kami mendukung program BLK dan kawasan wisata guna meningkatkan SDM, hal ini sejalan dengan visi misi Presiden, Gubernur dan Bupati Mimika,” kata Christo.

Pengurus Pusat Kamajaya UAJY (Koordinator Jejaring Alumni dan Pendataan) itu menjelaskan, melihat visi misi tersebut, maka Kampung Nawaripi berinisiatif membuat kampung inovatif guna memajukan SDM dikampung Nawaripi terlebih khusus bagi anak-anak Mimika yang tidak beruntung mengenyam pendidikan juga anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan namun minim keterampilan, sehingga mereka bisa dibekali dengan keterampilan yang kelak akan pergunakan untuk meningkatkan SDM.

Tentunya untuk mewjudkan hal tersebut sesuai dengan regulasi pemerintah dan didukung dengan kajian studi, Kamajaya akan bersama dengan Pusat Study Kawasan Indonesia Timur UAJY (Puskit). Diketahui Pemerintah Kampung Nawaripi telah menyiapkan kurang lebih 12 hektar lahan yang terdiri dari 10 hektar untuk kawasan wisata dan 2 hektare untuk BLK.

“Kami akan buat kampung inovatif atau kampung percontohan, tapi harus didukung dengan regulasi yang jelas,” jelasnya.

Anggota Asosiasi Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) itu menambahkan, BLK tersebut membutuhkan waktu 1,5 tahun yang akan dimulai pada bulan Maret 2021 tahun 2022 mendatang dan dibagi menjadi 3 tahap, sedangkan kawasan wisata akan dibuka mulai pertengahan tahun 2021 yang memakan waktu kurang lebih 2 tahun.

“Untuk jadwal program BLK butuhkan 1,5 tahun dan wisata itu butuhkan waktu 2 tahun,” tambahnya.

Ia berharap, dua program tersebut dapat berjalan dengan dukungan dari pemerintah dan juga pihak Freeport melalui dana CSR, sebab BLK tersebut fokus pada putra putri Mimika.

Harapan besar, dua program tersebut dapat berjalan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak terlebih khusus untuk kalangan industri – industri di Mimika dan secara umum di Papua.

“Ada dukungan dari kalangan industri kalau bisa,” harapnya. (rex)

Komentar